Gunung Lawu via Cetho

 

Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah (Kabupaten Karanganyar) dengan Jawa Timur (Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi). Gunung Lawu mempunyai ketinggian 3265 mdpl, yang merupakan gunung tertinggi keenam di Pulau Jawa.

Pendakian Gunung Lawu dapat dilakukan melalui jalur Candi Cetho, Cemoro Kandang, dan Tambak di Jawa Tengah; serta jalur Cemoro Sewu, Singolangu, Jogorogo, dan Panekan di Jawa Timur.

Gunung Lawu (travel.kompas.com)
Pada hari sabtu dan minggu, tanggal 18 dan 19 Februari 2023, kami 12 orang dari Komunitas Timik-Timik melakukan pendakian Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho. Jalur ini berada di arah barat laut terhadap puncak Lawu.

Basecamp pendakian Lawu terletak tepat di bawah Candi Cetho, pada ketinggian 1496 mdpl. Candi Cetho adalah candi Hindu yang dibangun pada abad ke 15, pada masa akhir Majapahit. Karena terletak di kawasan wisata, basecamp pendakian dapat dicapai dengan mudah dan mempunyai fasilitas yang lengkap.

Meskipun cuaca sedang tidak bagus, pendakian via Candi Cetho sangat ramai pada hari itu. Basecamp Barokah yang kami tumpangi penuh dengan pendaki. Selain Basecamp Barokah, masih ada beberapa basecamp lain di Cetho.

Kami sampai di basecamp hari Sabtu jam 7.30 dalam cuaca gerimis dan berkabut. Setelah gerimis mereda, kami memulai pendakian jam 9.30. Target kami hari ini adalah nge-camp di Pos 5 Bulak Peperangan pada ketinggian 2850 mdpl.

Dari Basecamp Barokah kami berjalan melewati gerbang Candi Cetho, kemudian belok kanan menaiki tangga menuju gerbang pendakian. Tidak jauh dari gerbang ini terdapat Posko Pendakian, di mana pendaki yang mau naik maupun turun wajib melapor di pos ini. Di pos ini, pendaki mengisi formulir dan membayar tiket pendakian Rp 20.000 per orang.

Di gerbang pendakian

Peta pendakian
Medan awal berupa jalan yang disemen, yang berakhir di sungai kecil yang deras. Waktu tempuh dari Posko Pendakian sampai sungai sekitar 10 menit. Setelah melewati sungai, medan berubah menjadi jalan setapak tanah.

Sekitar 5 menit jalan dari sungai, kami melewati Candi Kethek (monyet). Candi ini juga merupakan candi Hindu yang dibangun pada abad 15.

Candi Kethek
Sekitar 15 menit dari Candi Kethek, kami sampai di pancuran tujuh yang dinamakan Patirtan Sapta Resi atau Wono Tirto.

Pancuran tujuh
Di sebelah pancuran tujuh ini terdapat Warung bu Harsi yang menjual nasi, minuman hangat dan dingin, semangka, dan gorengan.

Warung di sebelah pancuran tujuh
Sekitar 15 menit dari Warung bu Harsi dapat ditemui warung lagi, yaitu Warung bu Titi, dengan menu yang hampir sama. Lokasi ini disebut Pos Bayangan.

Warung di pos bayangan
Jam 10.45 atau 15 menit setelah Pos Bayangan, kami sampai di Pos 1 Mbah Branti di ketinggian 1702 mdpl. Elevasi dari basecamp ke Pos 1 sekitar 200 meter, dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit.

Pos 1 Mbah Branti
Jam 12.00 kami sampai di Pos 2 Brak Seng di ketinggian 1906 mdpl. Elevasi dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 200 meter, dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit. Di Pos 2 ini kami beristirahat dan makan siang.

Pos 2 Brak Seng
Jam 14.00 kami sampai di Pos 3 Cemoro Dowo di ketinggian 2251 mdpl. Elevasi dari Pos 2 ke Pos 3 sekitar 350 meter, dengan waktu tempuh 2 jam (termasuk makan siang di Pos 2). Di Pos 3 ini kami beristirahat dan shalat.

Pos 3 Cemoro Dowo
Di Pos 3 terdapat warung, yaitu warung Mbak Yuni, yang menjual nasi dan minuman seperti warung lainnya. Di Pos 3 ini juga terdapat mata air, sehingga banyak pendaki yang nge-camp di sini.


Warung di Pos 3

Jam 16.30 kami sampai di Pos 4 Penggik di ketinggian 2551 mdpl. Elevasi dari Pos 3 ke Pos 4 sekitar 300 meter, dengan waktu tempuh 2 jam 30 menit (termasuk istirahat dan shalat di Pos 3).


Pos 4 Penggik

Kami sampai di Pos 5 Bulak Peperangan jam 18.30 dalam kondisi hujan. Pos 5 mempunyai ketinggian 2850 mdpl. Elevasi dari Pos 4 ke Pos 5 sekitar 300 meter, dengan waktu tempuh 2 jam.


Tenda kami

Bulak Peperangan adalah dataran memanjang yang diapit oleh dua bukit di kedua sisinya. Kami nge-camp di sini malam ini, untuk bersiap muncak besok dini hari.


Bulak Peperangan

Minggu dini hari jam 3.30 kami mulai jalan menuju puncak. Langit berawan, angin tenang, dan suhu tidak terlalu dingin. Dari Bulak Peperangan sampai dengan puncak medannya terbuka.


Gupakan Menjangan

Sekitar jam 4.00 kami sampai di Gupakan Menjangan di ketinggian 2952 mdpl. Elevasi dari Pos 5 ke Gupakan Menjangan sekitar 100 meter, dengan waktu tempuh 30 menit.

Gupakan Menjangan adalah lokasi camp yang bagus. Di musim hujan tersedia air di sini, yang berasal dari air hujan yang tertampung di kubangan tanah. Gupakan Menjangan berarti kubangan menjangan (kijang).

Kubangan air di Gupakan Menjangan
Setelah dari Gupakan Menjangan, medan selanjutnya adalah sabana yang luas dan datar. Pemandangan di sini sangat indah. Konon katanya masih banyak kijang yang suka merumput di sabana ini.


Sabana

Dari sabana, kemudian jalan menanjak menuju Pasar Dieng. Sekitar jam 5.00 kami sampai di Pasar Dieng. Di sini kami melakukan shalat subuh berjamaah.


Pasar Dieng

Jam 5.30 kami sampai di Hargo Dalem pada ketinggian 3170 mdpl. Elevasi dari Gupakan Menjangan ke Hargo Dalem sekitar 200 meter, dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit.

Hargo Dalem adalah petilasan Prabu Brawijaya V, yang menjadi tujuan peziarah pada malam 1 Suro. Di sekitar Hargo Dalem ini terdapat banyak bangunan, termasuk warung Mbok Yem, warung Mbok Giar, dan 3 warung lainnya.

Hargo Dalem
Jam 6.00 kami sampai di puncak tertinggi Lawu, yang disebut Hargo Dumilah, pada ketinggian 3265 mdpl. Elevasi dari Hargo Dalem ke puncak sekitar 100 meter, dengan waktu tempuh 30 menit. Dari puncak Lawu dapat dilihat gunung Merapi - Merbabu serta gunung Sindoro – Sumbing di sebelah barat; dan gunung Liman – Wilis di sebelah timur.

Di Puncak Lawu

Setelah sekitar satu jam di puncak, kami kembali turun ke Hargo Dalem. Di Hargo Dalem, kami sarapan di warung Mbok Giar. Pilihan menu sarapannya adalah nasi pecel dan soto ayam. Selain itu ada minuman hangat dan gorengan.

Jam 9.00 kami sampai di lokasi camp kami di Pos 5. Sehingga waktu yang diperlukan untuk turun dari puncak sampai Pos 5 adalah 2 jam, termasuk sarapan santai di warung Mbok Giar di Hargo Dalem.

Sesampainya di tenda, kami langsung packing. Jam 10.00, kami siap untuk turun ke basecamp. Jam 11.00, kami sampai di Pos 4. Jam 12.30, kami sampai di Pos 3. Kami makan siang dan shalat di Pos 3. Jam 14.00, kami sampai di Pos 2. Mulai Pos 2 sampai Pos 1 hujan turun, sehingga jalan setapak menjadi becek dan licin. Jam 15.00, kami sampai di Pos 1.

Jam 15.15, kami sampai di warung pos bayangan. Di sini kami cukup lama beristirahat. Jam 15.50 kami melewati Pancuran Tujuh. Jam 16.20, kami sampai kembali di gerbang pendakian.

Jadi secara total, pada hari pertama kami naik 1354 meter dari basecamp ke Pos 5 selama 9 jam. Pada hari kedua, kami naik 415 meter dari Pos 5 sampai puncak selama 2,5 jam; kemudian turun dari puncak ke Pos 5 selama 2 jam dan turun dari Pos 5 sampai basecamp selama 6 jam.

Alhamdulillah kami semua dapat kembali ke basecamp dengan selamat. Kami sangat bersyukur cuaca cerah saat kami berada di puncak Lawu, sehingga membuat pendakian ini sangat berkesan.



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Gede Pangrango

Gunung Palasari

Gunung Bukit Tunggul (2019)