Empat Puluh Hari di Tanah Suci (Bagian 2)


 

Mekkah

 

Kota Mekkah berada sekitar 450 km di sebelah selatan Kota Madinah, yang ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari Madinah dengan menggunakan bus. Di Kota Mekkah terdapat tempat-tempat yang menjadi lokasi pelaksanaan ibadah haji, yaitu Masjidil Haram, Mina, Arafah, dan Muzdalifah.

 

Prosesi haji dimulai dengan memakai kain ihrom di Mina, dilanjutkan dengan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumroh di Mina, dan Thawaf Ifadhah di Masjidil Haram; yang semuanya berada di Kota Mekkah.

 

Kota Mekkah

Kami bertolak dari Madinah menuju Mekkah pada tanggal 6 Juni 2023, jam 9 pagi. Memasuki Kota Mekkah, dari jauh kami sudah bisa melihat Zamzam Tower, menara dengan jam raksasa pada bagian puncaknya. Di Zamzam Tower ini kami akan menginap selama 8 hari di Mekkah. Kami tiba di hotel Movenpick Zamzam Tower jam 3 sore.

 

Masjidil Haram

 

Masjidil Haram adalah masjid di mana Ka’bah berada. Ka’bah adalah bangunan berbentuk kubus dengan sisi-sisinya sekitar 12 meter, yang diselimuti kain hitam. Ka’bah menjadi kiblat shalat bagi umat Islam di seluruh dunia.

 

Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia, dengan luas pada saat ini sebesar 356.800 m2, yang mampu menampung jamaah hingga 2 juta orang. Keutamaan shalat di Masjidil Haram juga terbesar dibanding masjid lainnya, yaitu sebesar 100.000 kali shalat di masjid biasa.

 

Lantai dan dinding Masjidil Haram dilapisi dengan marmer dengan ornamen yang detail dan indah. Perbedaan warna marmer menunjukkan tahapan pembangunan Masjidil Haram, yang selalu berkembang dari waktu ke waktu.

 

Masjidil Haram

Ornamen di Lantai 1 Masjidil Haram

View dari Lantai 2 

Masjidil Haram berbentuk melingkar mengitari Ka’bah, sehingga kita mudah kehilangan orientasi. Apalagi petunjuk-petunjuk sangat sedikit, dan pada musim haji banyak jalan yang ditutup atau diubah arahnya. Jika kita terpisah dari rombongan dan kehilangan arah, maka segera ke tempat terbuka, cari dan berjalanlah ke arah Zamzam Tower. Biasanya sekitar WC 3 yang berada di dekat Zamzam Tower menjadi lokasi favorit untuk titik kumpul jamaah.

 

View Ka'bah dari Lantai 2

WC 3 di Depan Masjidil Haram

Seperti halnya Masjid Nabawi, Masjidil Haram juga dikelilingi oleh hotel dan pertokoan. Perbedaannya adalah hotel dan pertokoan di sekitar Masjidil Haram lebih banyak dibanding di Masjid Nabawi dan lokasinya lebih menyebar, karena kontur di Mekkah lebih berbukit-bukit dibanding di Madinah.

 

Masjidil Haram dan Sekitarnya

Menara Zamzam


Menara Zamzam atau Zamzam Tower atau Abraj Al Bait adalah ikon kota Mekkah. Bangunan setinggi 640 meter ini dapat terlihat dari puluhan kilometer, sehingga dapat menjadi penanda lokasi Ka’bah.

Menara Zamzam


Menara Zamzam terletak persis di depan pintu utama Masjidil Haram. Pelataran Masjidil Haram langsung menyambung dengan Menara Zamzam. Di dalam Menara Zamzam ini terdapat hotel-hotel, pertokoan, musholla, dan museum. Hotel-hotel di Menara Zamzam yaitu Movenpick, Swissotel, Pullman, dan Raffles.


Kami menginap di Hotel Movenpick Zamzam Tower selama 8 hari, tanggal 6-14 Juni 2023. Lobby Hotel Movenpick berada di lantai P11 dari Zamzam Tower. Hotel Movenpick mempunyai 1155 kamar yang berada di 31 lantai. Restoran di Hotel Movenpick terdapat di 3 lantai, makanannya cukup melimpah dan banyak pilihan. Lift di Hotel Movenpick banyak sekali, sehingga pada musim haji pun tidak perlu mengantri untuk menaiki lift.

 

Hotel Movenpick di Menara Zamzam

Lantai 0 dari Zamzam Tower adalah lantai yang sejajar dengan pelataran Masjidil Haram. Di Lantai 0 ini terdapat pertokoan, antara lain super market Bin Dawood, apotik, dan sebagainya. Di atas Lantai 0, yaitu Lantai P1 hingga P4 adalah pertokoan dan restoran. ATM berada di Lantai P2. Sedangkan Lantai P9 dan P10 adalah Musholla.

 

Di sebelah Zamzam Tower terdapat pusat perbelanjaan Al Shafwa Tower. Di Al Shafwa Tower ini dijual berbagai souvenir haji dan umroh, seperti sajadah, baju, parfum, kurma, dan sebagainya. Selain itu ada restoran dan tempat cukur rambut untuk tahalul.

 

Shopping Center di Samping Menara Zamzam

Thawaf Qudum

 

Thawaf Qudum adalah thawaf penghormatan kepada Baitullah, sebagaimana kita melakukan Shalat Tahiyatul Masjid. Kami melaksanakan Thawaf Qudum di hari pertama kami sampai di Mekkah, setelah check in kamar hotel dan beristirahat sebentar.

Thawaf Qudum

Selesai Thawaf Qudum


Setelah shalat maghrib dan makan malam di hotel, kami segera menuju Masjidil Haram untuk shalat Isyak, dengan mengenakan kain ihrom. Setelah shalat Isyak, kami menuju pelataran Ka’bah untuk melaksanakan Thawaf Qudum.

 

Thawaf adalah mengitari Ka’bah sebanyak tujuh putaran, yang diakhiri dengan shalat sunat dua rakaat. Setelah shalat sunat, kami minum air Zamzam yang disediakan di pelataran Ka’bah. Selanjutnya kami melaksanakan Sa’i.

 

Sa’i adalah berjalan dan berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah bolak-balik sebanyak tujuh kali. Lokasi Sa’i ini berada di dekat pelataran Ka’bah, di dalam kompleks Masjidil Haram. Saat ini kedua bukit ini sudah relatif rata dengan lantai untuk lintasan Sa’i.

 

Setelah selesai Sa’i, kami melaksanakan tahalul sebagai tanda selesainya Tawaf Qudum. Tahalul adalah memotong rambut minimal 3 helai rambut, dan untuk pria diutamakan mencukur seluruh rambut.

 

Kami melaksanakan Thawaf Qudum setelah shalat Isyak. Setelah Thawaf dilanjutSa’i dan Tahalul. Selesai sekitar jam 12 malam.

 

Tahalul Setelah Thawaf Qudum

Mushola di Zamzam Tower


Di Zamzam Tower terdapat mushola yang terhubung langsung dengan shalat berjamaah di Masjidil Haram. Dari jendela mushola terlihat Masjidil Haram, demikian juga suara imam shalat di Masjidil Haram terdengar dengan jelas, seperti halnya shalat di Masjidil Haram.


Mushola untuk wanita berada di lantai P10, sedangkan untuk pria berada di lantai P9, sementara lobby hotel di lantai P11. Pelataran Masjidil Haram di lantai 0 atau P0.

 

Musholla di Zamzam Tower

Musholla di Zamzam Tower

View dari Jendela Musholla

Mushola ini dapat menjadi alternatif jika waktunya mepet dan tidak mau berdesakan di Masjidil Haram atau berpanas-panasan di pelataran Masjidil Haram. Karena untuk shalat di dalam Masjidil Haram paling lambat harus 30 menit sebelum adzan sudah berada di dalam masjid, dan untuk masuk ke dekat pelataran Ka’bah harus memakai kain ihrom.

 

Thawaf Sunah


Thawaf Sunah adalah mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali, tanpa diikuti denganSa’i. Thawaf sunah bukan termasuk rangkaian ibadah haji. Thawaf sunah dapat dilakukan kapan saja, sebagaimana kita melaksanakan shalat sunah.


Kami biasanya melakukan Thawaf Sunah menjelang shalat subuh, pada saat cuaca belum panas. Jika saat adzan Subuh kita belum selesai Thawaf tujuh putaran, maka dapat dilanjutkan setelah shalat Subuh sejumlah putaran yang belum diselesaikan.

 

Setelah Thawaf Sunah

Dhuha di Masjidil Haram


Waktu Dhuha adalah waktu favorit kami untuk menikmati Masjidil Haram. Di waktu Dhuha, Masjidil Haram relatif lengang. Kecuali di sekitar Ka’bah yang selalu ramai dengan jamaah yang Thawaf.


Di waktu Dhuha, kami dapat shalat dengan tenang di Masjidil Haram, berdoa, mengaji, dan berjalan-jalan mengeksplor Masjidil Haram, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan pada saat jam sibuk shalat wajib.

 

Suasana Saat Dhuha di Masjidil Haram

Suasana Thawaf di Saat Dhuha

Perpustakaan Masjidil Haram


Masjidil Haram mempunyai perpustakaan multibahasa, yang terletak di dekat pintu no 89, di lantai 1. Di perpustakaan ini terdapat bagian koleksi buku berbahasa Indonesia, yang sebagian besar berupa buku-buku hadits.

 

Untuk menggunakan perpustakaan ini, jamaah pria mendapat waktu dari pagi sampai Dhuhur dan jamaah wanita dari Dhuhur sampai sore.

 

Perpustakaan Masjidil Haram

Perpustakaan Masjidil Haram

Koleksi Buku Bahasa Indonesia

Di Mina


Mina terletak sekitar 5 km di timur Masjidil Haram. Mina adalah lokasi tenda-tenda jamaah haji, melempar jumroh dan memotong kurban. Mina menjadi sangat ramai pada setiap puncak musim haji, yaitu tanggal 10 – 13 Dzulhijah atau tahun ini bertepatan dengan tanggal 28 Juni sampai 1 Juli 2023.


Kami mulai bergeser dari Zamzam Tower ke Mina tanggal 14 Juni 2023. Tepatnya di hotel Mina Season, Aziziyah, Mina. Kami tinggal di hotel ini selama 22 hari hingga tanggal 5 Juli 2023. Sehingga kami akan melewati puncak musim haji di hotel ini.

 

Hotel Mina Season berada di jalan utama Aziziah yang cukup lebar, dengan dua lajur ke utara dan dua lajur ke selatan. Lokasinya cukup strategis, berdekatan dengan restoran, pertokoan, super market, money changer, masjid, dan tidak begitu jauh dengan lokasi lempar jumroh. Restoran yang berdekatan dengan Hotel Mina Season antara lain adalah Altazaj, Albaik, Domino Piza, Subway, dan Nakhat Al Bukhari. Super market yang berdekatan dengan hotel yaitu Bin Dawood dan Noori.

 

Dari Hotel Mona Season ke arah barat nampak Menara Zamzam dan ke arah timur nampak lokasi lempar jumroh. Sekitar 400 meter dari Hotel Mona Season terdapat masjid yang cukup besar dan indah, yaitu Masjid Sheikh Ibn Baz.

 

Senja dari Rooftop Hotel di Mina

Fajar dari Rooftop Hotel di Mina

Masjid Sheikh Ibn Baz

Jalan Utama di Mina

Bus Makkah


Bus Makkah melayani rute Masjidil Haram ke wilayah-wilayah sekitarnya. Bus ini beroperasi 24 jam dan gratis. Untuk menaiki bus ini, jamaah dapat menunggu di halte-halte yang telah disediakan. Di setiap halte terdapat jadwal dan rute bus yang akan lewat. Untuk mengetahui jadwal dan rute bus, jamaah juga dapat mengakses aplikasi Makkah Bus di HP.

 

Dengan bus ini, jamaah dapat menuju Masjidil Haram dan kembali ke hotelnya secara gratis. Demikian juga jika jamaah akan mengambil miqot untuk melaksanakan umroh dapat menggunakan bus ini.

 

Terdapat 4 terminal Bus Makkah di Masjidil Haram, yaitu Syib Amir, Bab Ali, Ajyad, dan Jabal Ka’bah. Jabal Ka’bah adalah terminal untuk mengambil miqot ke Tan’im dengan menggunakan bus no 10 dan Ji’ronah dengan menggunakan bus no 12. Bab Ali adalah terminal bus ke arah Mahbas Jin dan Azizia.

 

Bus Makkah No 4

Terminal Bus 2 Masjidil Haram

Menara Zamzam sebagai Penunjuk Arah

Kami mencoba naik Bus Makkah dari terminal bus di dekat Hotel Mina Season menuju Masjidil Haram menggunakan bus nomor 04. Bus ini penuh dengan jamaah haji yang sebagian besar berpakaian ihrom. Karena kepadatan lalu lintas dan banyaknya penumpang yang turun naik, dari Aziziah-Mina ke Masjidil Haram yang berjarak hanya 5 km ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit. Di Masjidil Haram bus ini berhenti di Terminal 2. Untuk menuju Masjidil Haram, jamaah haji harus berjalan kaki sekitar 1 km dari Terminal 2.

 

Badal Umroh


Badal umroh adalah melakukan umroh untuk orang lain yang tidak mampu umroh. Pada hari jumat, 16 Juni 2023, kami melakukan badal umroh untuk almarhum kakek Bandung dan almarhum mbah kakung Solo.

 

Kami mengambil miqat di Masjid Sayidah Aisyah untuk melaksanakan badal umroh ini. Masjid Sayidah Aisyah yang berada di Tan’im merupakan tempat miqot paling dekat dengan Masjidil Haram, hanya sekitar 7,5 km di utara Masjidil Haram. Masjid ini mudah dicapai dengan kendaraan umum, baik taksi maupun bus.

 

Pelaksanaan badal umroh sama dengan umroh biasa, hanya berbeda pada niatnya. Badal umroh terdiri atas niat, Thawaf mengitari Ka’bah tujuh putaran, shalat sunat dua rakaat, minum air Zamzam,Sa’i dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah tujuh putaran, dan Tahalul.

 

Masjid Tan'im

Setelah Thawaf Badal Umroh

Museum Al Wahyu

 

Museum Al Wahyu terletak di kaki Jabal Nur, di mana di puncaknya terdapat Gua Hira, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu untuk pertama kalinya. Museum Al Wahyu berada 6 km sebelah utara Hotel Mina Season atau 10 km sebelah timur laut Masjidil Haram. Kami tour ke Museum Al Wahyu pada tanggal 20 Juni 2023.

 

Museum Al Wahyu menampilkan kisah penerimaan wahyu para nabi, khususnya Nabi Muhammad s.a.w, yang disajikan dalam bentuk video animasi. Pengunjung museum akan didampingi oleh pemandu sesuai dengan negara dan bahasa pengunjung. 

 

Di bagian akhir dari museum, ditampilkan replika Gua Hira dengan ukuran sesungguhnya, sehingga kita dapat berfoto di dalamnya. Terdapat dua replika Gua Hira, satu untuk pengunjung pria dan satunya untuk pengunjung wanita.


Pemerintah Arab Saudi merencanakan nantinya akan membangun kereta gantung dari Museum Al Wahyu menuju Gua Hira di puncak Jabal Nur. Dengan demikian pengunjung tidak perlu mendaki Jabal Nur, yang membutuhkan waktu lebih dari satu jam.

 

Di Depan Museum Al Wahyu


Di Depan Jabal Nur

Tayangan di Museum Al Wahyu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Gede Pangrango

Gunung Singa

Gunung Palasari