Gunung Tambakruyung bersama Timik-Timik
Sekilas nama Tambakruyung terdengar
seperti Pagaruyung, kerajaan di Sumatera Barat. Tapi Gunung Tambakruyung ada di
Bandung ... tepatnya di perbatasan antara Kecamatan Ciwidey (Kabupaten Bandung)
dan Kecamatan Sindangkerta (Kabupaten Bandung Barat). Meskipun tidak cukup
populer, ternyata Gunung Tambakruyung termasuk dalam “seven summit” gunung Bandung
Raya; bersama dengan Gunung Burangrang, Gunung Bukit Tunggul, Gunung Manglayang,
Gunung Mandalawangi, Gunung Kendang, dan Gunung Patuha.
Gunung Tambakruyung dilihat dari Mekarwangi, Sindangkerta |
Pendakian Gunung Tambakruyung dilakukan dari Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey. Tidak ada basecamp resmi Gunung Tambakruyung. Basecamp atau titik awal pendakian dapat dilakukan dari Villa Ayam Jago atau dari Kampung Saber, kedua tempat ini letaknya berdekatan, hanya berjarak sekitar 200 meter. Kampung Saber (Sabilulungan Bersih) adalah sebuah instalasi pengelolaan sampah terpadu. Kami memarkir kendaraan di Kampung Saber ini.
Saung Sawala Warga, Kampung Saber
Sabtu tanggal 27 Februari
2022, kami ber-sebelas orang rombongan Timik-Timik memulai pendakian Gunung
Tambakruyung tepat jam 08.00 dari Kampung Saber. Ketinggian titik ini 1294
mdpl. Cuaca cukup cerah.
Memulai pendakian |
Dari Kampung Saber berjalan menyusuri
jalan setapak ke arah selatan, kemudian menanjak dan bertemu dengan jalan batu
dari arah Villa Ayam Jago. Setelah berjalan sekitar 200 meter, jalan batu ini
habis dan disambung dengan jalan setapak. Dari lokasi ini terlihat view ke arah
puncak Gunung Tambakruyung.
Jalan setapak sebelum masuk hutan |
Sekitar 20 menit menyusuri
jalan setapak akan bertemu dengan pertigaan, di sini kita belok kiri ke arah
hutan pinus, yang diselingi oleh tanaman kopi. Di jalur pendakian Gunung Tambakruyung ini
tidak ada penunjuk arah. Jalur
pendakian ditandai dengan pita/tali rafia merah, yang sesekali terlihat.
Di jalur pendakian
Gunung Tambakruyung juga tidak ada pos-pos yang resmi (dengan penanda pos). Selama
perjalanan ke puncak, kami berhenti 3 kali di lokasi yang cukup luas dan cocok
untuk beristirahat.
Sekitar dua jam perjalanan
dari basecamp, kami bertemu lagi pertigaan. Di pertigaan ini, ambil yang ke
kanan. Tidak jauh dari pertigaan ini kami bertemu dengan pemburu burung, yang
menangkap burung menggunakan jaring-jaring, dengan burung-burung dalam sangkar
sebagai umpan yang memanggil burung-burung lain mendekat.
Jam 11.00 kami sampai di puncak
Gunung Tambakruyung, dengan ketinggian 1994 mdpl. Yang berarti perjalanan dari
basecamp sampai puncak ditempuh dalam waktu 3 jam, dengan total elevasi yang didaki
700 meter.
Di puncak Tambakruyung |
Puncak Tambakruyung ditumbuhi
pohon-pohon besar, sehingga tidak ada view di tempat ini. Untuk mendapatkan tempat terbuka,
kita harus jalan sekitar 10 menit. Di sini terdapat view yang indah lereng-lereng
pegunungan yang tertutupi hutan yang lebat.
View di area puncak Tambakruyung |
Kami makan siang di puncak
Tambakruyung, sambil membicarakan rencana pendakian selanjutnya. Tak terasa kami telah menghabiskan waktu 2
jam di puncak. Tepat saat makan siang selesai, hujan mulai turun.
Makan siang di puncak Tambakruyung |
Jam 13.00 kami memulai perjalanan turun, di tengah hujan yang semakin lebat. Jalan setapak yang terjal menjadi licin dan semakin sulit untuk diinjak. Bergantian kami jatuh tergelincir. Hujan terus menemani kami sepanjang perjalanan turun. Akhirnya kami sampai kembali di basecamp jam 15.00. Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar