Gunung Burangrang via Legok Haji
Gunung Burangrang terletak
di sebelah utara Kota Bandung, bersebelahan dengan Gunung Tangkuban Perahu. Puncak
Gunung Burangrang merupakan perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan
Kabupaten Purwakarta.
Gunung Burangrang
mempunyai empat puncak, dengan puncak tertingginya 2050 mdpl. Pendakian Gunung
Burangrang dapat dilakukan dari 3 jalur, yaitu Jalur Komando, Jalur Legok Haji,
dan Jalur Tanjakan Mentari.
Jalur Komando dari arah timur,
akan melewati tiga puncak bayangan dulu sebelum sampai di puncak utama. Jalur
Legok Haji di tengah dan Jalur Tanjakan Mentari dari arah barat akan langsung
menuju puncak utama.
Jalur Legok Haji
merupakan jalur pendakian yang paling ramai dan paling tertata. Sementara jalur
Komando adalah jalur yang paling alamiah. Pendakian melalui jalur Komando telah
diceritakan pada blog ini sebelumnya (lihat Gunung Burangrang via Komando).
Gunung Burangrang (Liputan6.com)
Pada tanggal 31 Agustus
2024, kami melakukan pendakian Gunung Burangrang via Jalur Legok Haji. Untuk
menuju basecamp-nya, dapat menggunakan google maps dengan mengarahkan ke “Basecamp
Burangrang via Legok Haji”.
Akses jalan menuju
basecamp Legok Haji cukup sulit, jalannya sempit, dengan belokan-belokan tajam.
Akan lebih baik jika menggunakan sepeda motor. Jika menggunakan mobil, maka
berdoa saja tidak akan ketemu mobil yang berlawanan arah. Peluang untuk ketemu
mobil lain cukup besar, karena jalannya melewati perumahan penduduk yang cukup
padat.
Kami menggunakan mobil ke
basecamp Legok Haji. Berangkatnya kami berpapasan dengan 1 mobil, pulangnya
berpapasan dengan 2 mobil. Untuk masuk ke tempat parkir mobil di basecamp Legok
Haji juga cukup sulit, karena jalannya menanjak dan belok tajam.
Parkir mobil berada di
pertigaan masuk ke basecamp Legok Haji. Bayar parkirnya ke tukang warung di
situ, Rp 25 ribu untuk parkir pendakian tektok. Dari tempat parkir mobil ke
basecamp Legok Haji jalan kaki sekitar 5 menit. Kalau sepeda motor dapat parkir
di basecamp Legok Haji.
Di gerbang masuk
basecamp terdapat pos registrasi, untuk pendakian tektok bayarnya Rp 15 ribu
per orang. Basecamp Legok Haji cukup luas, tempat parkirnya dapat menampung
sekitar seratusan sepeda motor. Terdapat beberapa warung dan toilet. Selain itu
terdapat juga camping ground.
Kami mulai mendaki Burangrang
jam 8.10. Ketinggian basecamp Legok Haji sekitar 1200 mdpl. Jalur pendakian
awal tertata rapi, dengan tangga kayu sampai camping ground. Setelah camping
ground sampai Pos I jalur pendakian berupa jalan tanah yang cukup landai.
Jam 8.36 kami sampai di
Pos 1. Waktu tempuh dari gerbang pendakian sampai Pos 1 adalah 26 menit. Di pos
ini ada plang nama pos dan ada sedikit ruang terbuka yang dapat untuk
mendirikan satu tenda. Pos 1 ini merupakan percabangan ke arah puncak dan ke arah
curug atau air terjun Cipalasari.
Jam 8.49 kami sampai di
Pos 2. Waktu tempuh dari Pos 1 sampai Pos 2 hanya 13 menit. Jalur pendakian
dari Pos 1 sampai Pos 2 lebih menanjak dari sebelumnya. Pos ini ditandai dengan
plang nama pos dan sedikit ruang terbuka.
Jalur pendakian Legok
Haji ini sudah cukup tertata dengan baik. Pada bagian yang terjal dipasang
tangga kayu dan pada jalur yang berbahaya dipasangi pegangan tangan.
Medan Tanah |
Jam 9.13 kami sampai di
Pos 3. Waktu tempuh dari Pos 2 ke Pos 3 adalah 24 menit. Pos ini ditandai
dengan plang nama pos dan sedikit ruang terbuka.
Jam 9.41 kami sampai di
Pos 4. Waktu tempuh dari Pos 3 ke Pos 4 adalah 28 menit. Pos ini ditandai
dengan plang nama pos dan sedikit ruang terbuka. Di setiap pos kami hanya
berhenti sebentar untuk minum.
Dari Pos 4 ke puncak
adalah jalur terpanjang dan waktu tempuh terlama, serta paling menanjak
dibanding jalur pendakian sebelumnya. Jalur pendakiannya didominasi oleh medan
akar pohon. Mendekati puncak, jalur pendakian berupa tangga kayu.
Jam 10.46 kami sampai di
puncak Burangrang, di ketinggian 2050. Waktu tempuh dari Pos 4 ke puncak adalah
45 menit, sedangkan waktu tempuh dari gerbang pendakian sampai puncak adalah 2
jam 16 menit, dengan elevasi yang ditempuh setinggi 850 meter.
Puncak utama Burangrang berupa
dataran dengan luas sekitar 6 x 8 meter persegi, dengan tugu warna hitam di
tengahnya. Jalur Legok Haji berada langsung di depan tugu, jalur Tanjakan
Mentari di sebelah barat tugu, dan jalur Komando di sebelah timur tugu.
Dari puncak Burangrang
dapat dilihat danau Situlembang dengan barak komando-nya serta Gunung Tangkuban
Perahu di arah timur laut, dan di arah barat laut terlihat Waduk Jatiluhur
dengan bukit-bukit di sekitarnya, sedangkan di arah timur-selatan-barat
pemandangannya tertutup oleh pepohonan.
Komentar
Posting Komentar